Adakah kemungkinan orang menggali pemahaman melalui alam-alam lain?

“Diantara mereka ber – tajassud  (Penjelmaan). kepadaku di bumi, yang lainnya ber – tajassud di udara. Diantara mereka ber – tajassud di manapun aku berada, yang lainya ber – tajassud di langit. Mereka mengajarku dan akupun mengajarinya. Namun keberadaanku tidak sama. Aku tetap di dalam entitasku. Mereka tidak tetap dalam entitasnya. Mereka menjelmakan diri dalam berbagai bentuk. Seperti air yang masuk di dalam cangkir yang berwarna”. (Ibnu Arabi, Futuhat al-Makiyah).

Adakah kemungkinan orang menggali pemahaman melalui alam-alam lain? Sebagaimana dilakukan orang-orang khusus yang berhasil menembus hijab atau menyingkap tabir? 

Contohnya, pengalaman batin Ibnu Arabi yang diungkapkan dalam bentuk syair seperti dikutip di atas. Masalahnya. di sini adalah mekanisme apa yang dilalui para Sufi yang berhasil menembus batas alam spiritual tersebut?. Sebelum membahas pertanyaan ini, terlebih dahulu kita perlu memahami apa yang dimaksud alam oleh para Sufi. Secara kebahasaan, alam berasal dari akar kata ‘alima-ya’lamu, berarti mengetahui. Dari akar kata ini terbentuk kata `alam yang artinya tanda, petunjuk, atau bendera; dan `alamah yang bermakna alamat atau sesuatu yang melalui dirinya dapat diketahui sesuatu yang lain. Dalam perspektif tasawuf, alam adalah segala sesuatu selain Allah SWT (ma siwa Allah). Alam adalah tanda yang menunjuk kepada (adnya) Allah. Alam juga memberikan kesadaran dan pengetahuan. Alam meliputi seluruh universalitas (kul¬liyyat) alam dengan segenap bentuknya secara ijmali / undifferentiated.
Submit URL