Di Inggris ribuan ahli sihir terlibat dalam penyusunan strategi-strategi bisnis dan politik. Data terakhir di Amerika Serikat terdapat lebih dari 40.000 orang yang bekerja "full-time" di bidang perdukunan alias paranormal dan sedikitnya 350.000 orang lainnya bekerja "part-time" di bidang ini. Di Brazil perdukunan semakin berkembang pesat ditandai dengan tumbuhnya kemasan keagamaan yang bertendensi klenik.
Di China dan India, juga di Afrika dan belahan dunia lainnya demikian pula. Di Indonesia, seperti pada umumnya terjadi di dalam masyarakat klenik, budaya ini telah menjangkau segenap lapisan masyarakat. Termasuk yang dikemas dengan pretelan agama. Begitu akrabnya hal-hal ini dalam kehidupan kita sehingga kita tidak lagi melihatnya sebagai sesuatu yang menyimpang dari posisi dan peran manusia sebagaimana fitrahnya.
Kebiasaan dan tradisi dipakai Iblis sebagai kemasan penipuannya sejak ribuan tahun yang lalu. Disini kita melihat bahwa perdukunan bukanlah kepercayaan kuno yang sudah berlalu, tetapi justru menjadi suatu sistem religi yang selalu berkembang di setiap tahapan budaya manusia. Perdukunan telah menjadi "kebutuhan pokok" spiritual manusia dunia. Disinilah pengingkaran pada spiritualisme yang sejati telah mengambil peran besar dalam mengacaukan arah dan tujuan hidup manusia.