Dengan Nama Tuhan Yang Maha Pengasih Penyayang - sepatutnya terucap dari lubuk hati yang selalu berusaha memerdekakan diri dari kebencian dan kedengkian.
Dengan menggali akar-akar keberagamaan, John Caputo memeriksanya dengan kecermatan dan dengan gaya yang khas. Dalam ikhtiar tersebut, sejumlah pertanyaan yang menarik muncul: Apakah yang sebenarnya aku cintai ketika aku mencintai Tuhanku? Apakah yang dapat dipelajari bagi agama dari film Star Wars, dan apa arti yang sebenarnya kalau dalam film itu dikatakan "may the Force be with you"? Dan apa yang tengah manusia lakukan kalau mereka bertindak "atas nama Allah"?
Dengan mengambil contoh-contoh dari kebudayaan populer, telekomunikasi modern, dan pemikiran filsafat, John Caputo menjelaskan mengapa dan bagaimana agama menjadi sumber inspirasi pribadi dan tuntunan moral justru di tengah dunia digital, pasca-industri, dan zaman yang nihilistis ini.
Ia bahkan mengusulkan, apakah mungkin kita memiliki "agama tanpa-agama", dan mencoba memberi isinya. Dalam buku in, juga dikisahkan keadaan agama di tengah budaya pop, seperti film Robert Duvall berjudul The Apostle.
Betapapun gagasan Caputo tak sepi dari pro-kontra, buku ini berhasil menguraikan dengan luar-biasa sosok baru iman dan agam dewasa ini.
John D. Caputo adalah Guru Besar Filsafat pada Universitas Villanova, Amerika Serikat. Dia telah menerbitkan banyak tulisan seputar Heidegger, Derrida, Aquinas; juga seputar tema etika. Dia telah pula menerbitkan buku The Prayers and Tears of Jacques Derrida: Religion without Religion, 1997.
Agama Cinta, Agama Masa Depan
John D. Caputo
Mizan Pustaka